Rabu, 30 Maret 2016

"Ensiklopedia" Kiamat: Dari Sakaratulmaut Hingga Surga-Neraka



"Ensiklopedia" Kiamat: Dari Sakaratulmaut Hingga Surga-Neraka
Penulis : Dr. Umar Sulaiman al-Asyqar
Penerbit : Zaman, Jakarta, 2011, 710 halaman
Stok : 3, kondisi baru, stok lama, hard cover.
@Rp 125.000 blm ongkir.

Update Stok : 1

Sejak berabad-abad silam, umat manusia sudah meyakini tentang adanya hari kiamat. Bukti arkeologis, misalnya, menunjukkan bahwa kalender bangsa Maya kuno, Amerika Tengah, sudah mengenal peristiwa tersebut. Bahkan, kalender itu juga meramalkan peristiwa yang ditakuti semua orang akan terjadi pada tahun ini.

Hingga kini, kiamat ternyata terus menggugah pikiran manusia. Banyak orang dari kalangan ilmuwan sekalipun merasa terusik dengan ramalan-ramalan soal hari akhir. Penelitian terhadap teks-teks kuno berisi ramalan kiamat terus dilakukan. Demikian pula pendekatan teks keagamaan.

Namun, sejauh ini, informasi tentang hari akhir yang gaib itu tidak pernah memadai. Ramalan-ramalan tentang peristiwa tadi juga ternyata belum kunjung bisa dibuktikan. Walau demikian, sejatinya, banyak teks dalam Al-Quran dan hadis mengisyaratkan banyak hal sebagai pertanda akan datangnya hari akhir dunia itu.

Dari buku ini kita memperoleh informasi lengkap ihwal tanda-tanda yang mendahului datangnya hari kiamat. Tanda-tanda itu terbagi dalam empat kategori: yang sudah terjadi, yang sedang berlangsung dan terus berlangsung, yang belum terjadi, dan tanda-tanda besar bahwa kiamat sudah amat dekat. Demikian pula hal-ihwal hari kiamat dijelaskan secara mendetail --dari bagaimana awalnya, peristiwanya sendiri, hingga apa yang terjadi sesudahnya.

Umar Sulaiman menjelaskan empat peristiwa yang sudah terjadi sebagai pertanda dini datangnya kiamat. Diutus dan wafatnya Nabi Muhammad SAW sebagai nabi terakhir merupakan pertanda awal paling jelas dalam konteks ini. Yang cukup menarik dari bagian ini adalah tanda berupa peristiwa terbelahnya bulan yang antara lain diterangkan dalam Al-Quran surat Al-Qamar.

Para ulama memang sepakat bahwa bulan pernah terbelah di zaman Nabi Muhammad SAW dan itu merupakan salah satu mukjizat yang dibawanya. Kesepakatan itu tidak hanya berdasarkan Al-Quran, melainkan juga sejumlah hadis sahih yang mendukungnya. Belakangan, para pakar geologi Amerika Serikat yang meneliti bebatuan bulan sampai pada kesimpulan yang sama: pada suatu masa bulan pernah terbelah dan bersatu kembali.

Tanda-tanda pada kategori kedua memuat sejumlah besar peristiwa yang pernah dan masih berlangsung hingga kini. Salah satunya adalah kemunculan orang-orang yang mengaku sebagai nabi. Peristiwa ini sudah mulai muncul sejak masa para sahabat, diwakili tokoh-tokoh bernama Musailamah al-Kadzdzab, Al-Aswad al-Ansi, dan Sajah. Di masa kini pun masih muncul tokoh-tokoh yang mengaku nabi, bahkan di antaranya ada juga perempuan seperti pernah diisyaratkan Nabi Muhammad SAW dahulu.

Yang menarik adalah tanda berupa penyakit pemimpin tidak lagi memegang amanah dan urusan tidak lagi diserahkan kepada yang bukan ahlinya. Di sini diceritakan satu peristiwa ketika seorang Badui bertanya kepada Nabi Muhammad tentang kapan terjadinya kiamat. Nabi pun menjawab, "Jika amanat disia-siakan, tunggulah kiamat. Jika urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah kiamat." Tanda ini sudah berlangsung sejak masa kejatuhan Islam dan hingga kini pun masih berlangsung di berbagai pelosok dunia.

Walau judulnya "Ensiklopedia" Kiamat, karya Umar Sulaiman ini juga membedah secara panjang lebar misteri kematian, alam kubur, dan peristiwa-peristiwa setelah kiamat. Termasuk hari pembalasan dan keberadaan surga-neraka. Misteri seputar kematian dan alam kubur malah menjadi bagian awal dari pembahasannya.

Berdasarkan ayat-ayat Al-Quran dan hadis, Umar membeberkan peristiwa saat manusia di ambang sakaratul maut. Dalam hal ini, ada perbedaan sedemikian jelas tentang bagaimana orang kafir dan yang beriman ketika menghadapi malaikat maut. Dikisahkan, malaikat maut akan datang memberikan kabar gembira kepada seorang mukmin saat hendak mencabut nyawanya. Sedangkan terhadap orang kafir, malaikat maut datang dengan rupa menakutkan dan membawa kabar buruk.

Sebagaimana kata seorang bijak bestari, orang-orang yang tidak percaya akan hari pembalasan lebih merugi ketimbang mereka yang percaya. Andai hari kemudian itu memang tidak ada, tidak ada konsekuensi bagi kedua golongan ini. Lain halnya bila hari akhir itu ternyata ada. Orang yang tidak percaya akan menanggung akibatnya, sedangkan yang percaya akan lolos dari akibat yang ditimbulkan. Buku ini menuntun kita untuk lebih yakin dan mempersiapkan diri menyongsong hari pembalasan.

Erwin Y. Salim.
Tidak ada komentar :

Tidak ada komentar :

Posting Komentar