Jumat, 04 Maret 2016

Kontekstualisasi Ajaran I Ching. (SOLD OUT)

(SOLD OUT)

Kontekstualisasi Ajaran I Ching.
→ Edy Zaqeus, stok 1, kondisi cukup bagus, used book, Rp 45.000 blm ongkir.

I Ching atau Buku Perubahan, adalah karya besar peradaban Cina yang sudah ada sejak 3000 SM. Dua aliran filosofi besar Cina, yaitu Taoism yang diajarkan Lao Tse dan Confucianism, berakar pada Buku Perubahan ini. Dalam sejarahnya, I Ching dimanfaatkan untuk dua hal yang tak terpisah. Yaitu untuk memprediksi masa depan (oracle), dan sebagai buku pedoman kebijaksanaan (wisdom). Para pendeta atau orang-orang suci menggunakan I Ching sebagai dasar ajaran kebijaksanaan. Sementara ahli tata negara dan jenderal-jenderal angkatan perang Cina menggunakannya sebagai pedoman pengambilan keputusan.

Apa itu I Ching? I Ching adalah sebuah pedoman bertindak, atau pedoman pengambilan keputusan dalam arah yang tepat. Pedoman ini memberi tahu kita tentang apa, mengapa, bagaimana, di mana, dan kapan harus bertindak saat menghadapi masalah-masalah atau situasi-situasi khusus dalam kehidupan sehari-hari. Tujuannya supaya keputusan atau tindakan-tindakan tersebut selaras dengan Kekuatan Semesta Alam yang menentukan masa depan. Dasar filosofi I Ching adalah, bahwa segala sesuatu di bumi ini berubah secara konstan. Barangsiapa bisa bergerak secara harmonis dengan perubahan-perubahan dan Kekuatan Semesta Alam, dia akan mampu menyikapi perubahan situasi dengan baik lebih. Pada akhirnya keserasian gerak tersebut mendatangkan kesuksesan dan nasib baik bagi mereka.

Dunia Barat mulai memahami I Ching begitu psikolog berkebangsaan Swiss, Carl Gustav Jung, memberi pengantar yang menakjubkan dalam buku I Ching or Book of Changes, terjemahan klasik karya Richard Wilhelm. Menurut Jung, I Ching bekerja atas dasar prinsip sinkronitas atau koinsidensi makna. Saat kita melempar koin-koin I Ching untuk membuat heksagram, cara jatuhnya koin-koin tersebut mengandung makna tertentu. Maka, heksagram yang tersusun sesungguhnya merupakan refleksi kebijaksanaan yang sudah lebih dulu ada dalam alam bawah sadar kita. Dengan kata lain, I Ching adalah sebuah metode untuk mengaktualkan kemampuan-kemampuan dan kebijaksanaan-kebijaksanaan alam bawah sadar.

Mengapa I Ching menjadi sumber kebijaksanaan? Dalam keseluruhan 64 heksagram, I Ching sangat menekankan pentingnya folosofi dan moralitas atas setiap respon kita terhadap situasi yang dihadapi. Ke-64 heksagram tersebut akan membimbing kita untuk memegang nilai-nilai kerendahan hati, maksud baik, kebenaran bertindak, kerja keras dalam mencapai tujuan, kehati-hatian, kecermatan, dedikasi, keseriusan, fokus pada tujuan akhir, kerjasama dengan orang lain, keterbukaan sikap dan pikiran, penyesuaian diri dengan perubahan, penerimaan realitas yang tak bisa diubah, kepasrahan kepada kekuatan ilahi, dan masih banyak lagi. Bagi mereka yang menyukai cara-cara berpikir positif, berjiwa besar, berpikir kreatif, fokus dengan tujuan akhir, inilah buku yang tepat. Dalam konteks inilah, I Ching menjadi pedoman untuk pengembangan diri kita.

Saat kita berkonsultasi akan kuat terasa, bahwa I Ching bukan sekedar alat meramal atau buku pedoman kebijaksanaan semata. I Ching adalah sebuah pribadi yang membantu kita mengenali hal-hal yang tak terdeteksi oleh alam pikiran sadar. Ia menyerupai seorang sahabat sejati, yang selalu siap sedia membantu, jika kita menginginkannya. Kadang bahkan lebih dari itu. I Ching seperti ?saudara kembar? kita, yang berfungsi sebagai pendorong kemajuan, kematangan, kesejahteraan, dan pengawal keselamatan kita.

Aneka Pandangan Mengenai I Ching

“I Ching tidak memberi bukti atau hasil..Tidak memberi fakta atau kekuatan. Namun, bagi yang mencintai kebijaksanaan dan pemahaman diri, inilah buku yang tepat bagi mereka.”
— Carl Gustav Jung
Penulis Pengantar “I Ching or Book of Changes”

“Tak terbantahkan, I Ching merupakan salah satu buku terpenting di antara literatur-literatur paling berpengaruh di dunia. Selama 3000 tahun lamanya, hampir semua karya besar dalam sejarah budaya Cina terpengaruh atau terinspirasi oleh teks buku ini.”
— Richard Wilhelm
Penulis “I Ching or Book of Changes”

“I Ching membantu kita menentukan arah yang tepat dalam kehidupan sehari-hari. Didasarkan pada prinsip bahwa segala sesuatu berubah secara konstan, ia membimbing kita tentang bagaimana dan kapan harus bertindak. I Ching adalah buku yang sangat praktis. Kebijaksanaan yang terkandung di dalamnya sebanding dengan kebijaksanaan dalam Alkitab.”
— Sarah Dening
Penulis “The Everyday I Ching”

“Seperti digariskan oleh tafsir kitab I Ching, setiap orang dapat mengubah nasib atau hari kemudiannya sendiri-sendiri.”
–Joseph Murphy
Penulis “Rahasia di Balik Kitab I Ching”

“Ramalan seperti I Ching membantu kita mengakses respon-respon naluriah. Naluri adalah sebentuk kecerdasan yang kontekstual, rasional, holistik, dan sifatnya membimbing. Ia tidak punya orientasi menang atau kalah. Ia bekerja melewati batas-batas sebab linier atau efek hubungan.”
— Deepak Chopra
The Chopra Center for Well Being

“I Ching sebagai peralatan selam, untuk menyelami diri sendiri. Untuk menemukan jati diri.”
— Anand Krishna
Penulis “I Ching Bagi Orang Modern”

“Sistem pengambilan keputusan intuitif yang kuno seperti I Ching, kini makin populer. Validitas psikologikalnya diakui dan dipahami. Saya tidak pernah bergantung kepadanya untuk memberitahu apa yang seharusnya saya lakukan. Namun terbukti, I Ching sangat membantu saya supaya berpikir lebih luas. I Ching membantu saya untuk memahami situasi dan hubungan-hubungan dengan cara yang jauh lebih kreatif dan bijaksana.”
— John Gray
Penulis “Men are from Mars, Women are from Venus”

“Sejak kebangkitannya kembali tahun 60-an, media menggolongkan I Ching sebagai aliran New Age. Meski nampak baru, selama ribuan tahun sebelumnya I Ching telah dijadikan panduan oleh para kaisar, para orang bijaksana, dan masyarakat umumnya. Sekarang, ramalan ini dimanfaatkan para ahli psikoterapi, fisikawan, serta praktisi individual yang mengalami pencerahan.”
— Paul O Brien’s
Visionary Networks, Inc
Tidak ada komentar :

Tidak ada komentar :

Posting Komentar